Aie (18) menjadi korban trafiking. Ia mengaku disekap selama tiga bulan dan setiap malam dipaksa melayani tiga hingga empat tamu pada sarana hiburan karaoke di lokalisasi Teluju Ulim Pekanbaru, Riau.
Aie mengaku kelelahan dan sangat kewalahan karena setiap malam dipaksa melayani hingga empat pria.
"Saya capek. Jam berapa pun saya dibangunkan pemilik karaoke, jika ada tamu datang. Saya disuruh menyanyi, dipaksa ikut bersama menenggak minuman keras, serta melayani tidur secara bergantian," ungkapnya, Selasa (1/12).
Ditemui di kediaman orangtuanya, kampung Sukajaya, Tarogong Kidul, Aie juga mengaku selalu dipaksa melayani tamu meski telah kelelahan bahkan sedang sakit sekalipun.
"Pemilik dan para pengelola karaoke di Riau itu sama sekali tak mau tahu. Saya harus menyanyi dan melayani mereka, meski saya lelah, ngantuk berat, bahkan sedang sakit," ungkap gadis cantik bertubuh sintal ini.
Peristiwa tersebut berlangsung secara terus-menerus selama tiga bulan. Anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan Maman dan Julaeha ini baru beristirahat ketika sedang datang bulan.
Namun, ia selama itu pula tak pernah diberi uang dari pihak pengelola karaoke, hanya setiap bulan tiga kali mendapatkan jatah baju baru dan peralatan make-up.
Bahkan selama disekap, ia dijaga ketat preman karena dilarang keras ke luar ruangan, termasuk tak boleh bercerita macam-macam kepada siapa pun.
Ia bisa terdampar di Riau setelah dijanjikan seseorang untuk bisa bekerja di pabrik sepatu di Jakarta. "Tetapi kenyataannya saya dijual ke Pekanbaru," katanya.
Akhir Oktober lalu, dia bisa melarikan diri atas bantuan tamu yang dikenalnya dekat, kemudian berpura-pura dibawa ke luar. Di perjalanan, ia nyaris tertangkap preman karaoke sehingga terpaksa kabur dan bersembunyi di tengah hutan, mulai pukul 19.00 WIB hingga keesokan harinya. Hal ini mengakibatkan beberapa bagian badan Aie tergores duri.
Pemkab Garut, Jawa Barat, akan segera mengoptimalkan Balai Latihan Tenaga Kerja (BLK) setelah terbukti bahwa banyak warga kabupaten itu menjadi korban trafiking.
Bupati Garut Aceng HM Fikri mengatakan, untuk mencegah berlanjutnya trafiking di daerahnya, dia berjanji akan mengoptimalkan fungsi BLK dan akan segera menjalin kerja sama dengan perusahaan dari dalam dan luar negeri agar proses pengiriman tenaga kerja dari daerah ini selalu memiliki kepastian hukum.
Belum lama ini, delapan warga Garut diselamatkan dari eksploitasi dunia hiburan di Kalimantan Timur (Kaltim). Hal itu disusul kaburnya Aie dari jeratan dunia hiburan di Riau, Sumatera.
Bupati mengharapkan, kasus tersebut segera diungkap agar agen penyalur tenaga kerja yang menyalurkan Aie bisa dimintai pertanggungjawaban.
sumber :: http://regional.kompas.com/read/xml/2009/12/01/22111661%20/usai.menyanyi.aie.dimesumi.empat.laki-laki
Comments :
0 komentar to “Usai Menyanyi, Aie Dimesumi Empat Laki-laki”
Posting Komentar