Kamis, 27 Agustus 2009

Inilah Jejak Perbuatan Cabul Garrido

sumber ::: http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/08/28/11240891/Inilah.Jejak.Perbuatan.Cabul.Garrido


PLACERVILLE, Phillip Garrido (58), tersangka penyekap dan pemerkosa seorang gadis California, AS, selama 18 tahun ternyata seorang penjahat kambuhan.




Garrido ditangkap pada Rabu (26/8) setelah diketahui menculik Jaycee Lee Dugard saat berusia 11 tahun pada 1991. Garrido menyekap dan memerkosa Dugard selama belasan tahun. Dugard diperlakukan seperti budak seks sehingga melahirkan dua anak sampai akhirnya ditemukan polisi. Dugard dan kedua anaknya (saat ini berusia 11 dan 15 tahun) disekap di sebuah tenda di belakang rumah Garrido (58) di pinggiran Antioch, California utara.

Namun, ternyata bukan itu saja kejahatan Garrido. Jejak perbuatan cabulnya dimulai pada tahun 1970-an. Dia pernah didakwa sebagai pelaku pemerkosaan disertai kekerasan dan dibebaskan bersyarat dari sebuah penjara di Nevada pada 1988.

Menurut Departemen Pemulihan dan Rehabilitasi California, Garrido juga tersangka penculikan seorang wanita berusia 25 tahun yang diculik dari sebuah tempat parkir di South Lake Tahoe. Korban disekap di sebuah gudang di Reno. Demikian menurut laporan Reno Gazette-Journal pada November 1976.

Seorang detektif saat itu mengatakan, dia menemukan korban bersama Garrido di sebuah gudang dengan lantai dan dinding dilapisi karpet. Di sana juga ditemukan majalah porno, proyektor film, lampu sorot, wine, dan air panas.

Pada 1991, Garrido menculik Dugard dari tempat pemberhentian bus di dekat rumahnya. Kasus ini sempat menarik perhatian nasional dan masuk tayangan televisi America's Most Wanted.


Baca selengkapnya...

Rabu, 12 Agustus 2009

tobat...Kakek mau bakar cucunya....


Surabaya (beritajatim.com) – Seorang bocah nyaris tewas dibakar. Yang mengejutkan, pelakunya adalah kakeknya sendiri. Beruntung ulah sang kakek berhasil digagalkan warga.

Bocah tersebut bernama Jovanka Rahma Prasetya (11), tinggal di Manukan Tasman I. Sementara kakeknya diketahui bernama Warso (68), seorang purnawirawan TNI AD.



Peristiwa tersebut bermula saat Warso menuduh korban telah mengambil uang Rp 500 ribu miliknya. Merasa tak mengambil uang, korban yang masih duduk di bangku kelas 6 SD ini membantah telah mengambil uang milik kakeknya itu.


Karena tak mengaku, Warso kesal. Selanjutnya, Warso mengambil tali sepatu dan membawa korban ke teras depan rumahnya. Lalu sang kakek mengikat tangan cucunya tersebut dengan tali sepatu.


Setelah itu, sang kakek mengambil minyak tanah dan menyiramnya ke kepala dan kedua tangan cucunya itu. Beruntung, kejadian ini diketahui warga sekitar. “Warga lalu melapor ke Polsek. Begitu mendapat laporan itu, anggota langsung ke TKP untuk menyelamatkan anak itu,” ujar Kapolsek Tandes, AKP Hendriyana di Mapolsek, Jumat (31/7/2009).


Selanjutnya, korban dibawa ke Polsek Tandes. Dan sekitar pukul 21.00 WIB, korban dan neneknya dibawa ke Mapolres Surabaya Utara untuk menjalani pemeriksaan. “Kasus ini kita limpahkan ke Polres karena korbannya seorang anak-anak. Karena di Polsek tak ada unit PPA,” kata Kapolsek. [roz/kun]


Baca selengkapnya...

Tolak Dijadikan PSK, Isteri Dibakar Suami




MEDAN-Petaka yang dialami Yeni Nurhayani alias Yeyen (20) (baca POSMETRO MEDAN edisi Jumat 31 Juli 2009), pun kemarin dialami Yeni Anggaraini (24), warga Pasar VII, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Deli Serdang. Yeyen dibakar suaminya karena menolak dijual ke lelaki hidung belang, sedang Yeni dibakar gara-gara bertanya soal gaji pada suaminya.





Hingga kemarin (31/7) Yeyen wanita asal di Kampung Kolot, Desa Sabong Jaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar yang dibakar suaminya, masih terbaring lemah di Ruang Rawat Inap Mawar, RSUD Deliserdang.


Luka-luka bakar yang dideritanya tampak semakin parah. Buktinya, luka di bagian kaki wanita malang itu, kini sudah tampak mulai bernanah. Barangkali karena luka yang dideritanya itu pula, kondisi Yeyen tampak semakin lemah.


Tidak seperti pertama sekali ditemui POSMETRO MEDAN, Yeyen masih bisa berbicara jelas. Saat kembali disambangi, suara yeyen terdengar semakin parau dan bahkan wanita itu seakan tak kuat lagi bercerita seputar derita yang dialaminya.


Ternyata, pihak RSU Deliserdang tidak memberikan perawatan yang semestinya kepada Yeyen. Seperti pengakuan ibu Ponijah yang menunggui putrinya di ruang rawat inap itu, tak pernah sekalipun dokter di rumah sakit pemerintah itu datang memeriksa kondisi kesehatan yeyen.


Luka-luka bakar yang diderita wanita asal Tasikmalaya, Jabar itu, sama sekali tak pernah diobati. Sejak dihantar ke Rumah Sakit itu, Yeyen hanya diberi oksigen beberapa saat dan infus yang berguna sebagai penambah daya tahan tubuh.


Sayangnya, guna mengetahui apa penyebab Yeyen tidak mendapatkan perobatan yang semestinya di Rumah sakit milik Pemerintah Pemkab Deliserdang itu, Dr Aida Harahap Mars selaku Direktur RSU Deliserdang, tidak bersedia memberikan keterangan.


Demikian pula beberapa staf di sana. Kepada POSMETRO MEDAN mereka mengatakan, soal memberi keterangan kepada wartawan, bukan wewenang mereka, melainkan Direktur RSU DS yang punya hak.


Dianiaya Karena Tak Mau Dijual


Penuturan ibu Ponijah, saat malam tiba, Yeyen terlihat susah tidur. Wanita ini kerab mengigau seputar peristiwa penyiksaan yang dialaminya selama tinggal bersama suaminya Ramli Ginting.


Ditirukan Ponijah, seperti igaunya Yeyen, sering berucap “Jangan pukul Yeyen bang. Yeyen gak mau dijual. Jangan bakar Yeyen ya bang. Yeyen takut, tolong Yeyen bang.”


Karena igauannya itu pula, pagi harinya ibu Ponijah coba bertanya kepada Yeyen seputar peristiwa tragis yang sudah dialaminya itu. Kepada ibu Ponijah, Yeyen kembali mengisahkan, suaminya Ramli Ginting sengaja membawanya pulang ke kampung halamannya di Dusun Prangenen, Desa Penungkiran, STM Hilir atas dasar niat tak baik.


Buktinya, beberapa hari setelah berada di STM Hilir, sang suami malah sempat hendak menjual Yeyen kepada seorang mucikari. Namun keinginan sang suami itu di tolak Yeyen. Sikap yeyen itu pula akhirnya membuat Ramli Ginting kerab ringan tangan terhadap istrinya itu.


“Semula aku mengira suamiku benar-benar sayang sama ku, tapi ternyata setelah aku jauh dari keluarga ku, bang Ramli pun berubah sikap, aku seperti binatang saja dianggapnya, karena gak mau dijual aku jadi sering di pukulinya,” ujar ibu Ponijah lagi menirukan ucapan Yeyen kepadanya.


Sementara soal tidak dirawatnya Yeyen dengan semestinya oleh pihak medis, masih sebut ibu Ponijah, lantaran status wanita asal Tasikmalaya ini belum jelas. Pihak medis bingung bagaimana klaim pembayaran.


Ramli Sudah Punya Anak Isteri


Terpisah, menanggapi pengakuan Yeyen kepada wartawan, Kasat Reskrim Polres Deliserdang AKP Ruruh Wicaksono SiK kepada POSMETRO MEDAN menyatakan, pihaknya baru mengetahui peristiwa itu dari pemberitaan POSMETRO MEDAN.


Karena itu, Ruruh bilang, pihaknya akan menunggu Yeyen pulih benar dari luka-luka yang dideritanya. Setelah itu Yeyen akan dimintai keterangannya secara resmi, guna dilakukan penyidikan atas aksi penganiayaan berat yang dilakukan suaminya.


Sementara Yeyen saat ditanya, mengaku telah ditemui 2 orang petugas kepolisian di RSU Deliserdang. Petugas itu katanya sempat bertanya seputar aksi penganiayaan yang dilakukan Ramli Ginting. Selain itu Yeyen juga diminta menandatangani surat yang disodorkan pihak Kepolisian yang mengaku dari Polsek Talun Kenas itu.


Pengakuan Yeyen itu pun dibenarkan oleh Kapolsek Talun Kenas AKP K Saragih. Kepada koran ini, K Saragih menyatakan sudah memerintahkan anggotanya untuk mencatat pengakuan Yeyen guna dilakukan penyidikan awal atas kasus tersebut.


Soal suami Yeyen sendiri yakni Ramli Ginting, K saragih bilang, pria itu ternyata sudah punya istri. Dari istri pertamanya, Ramli Ginting sudah dianugerahi 2 orang anak. Parahnya, istri dan kedua anak hasil pernikahan mereka itu, juga telah ditelantarkan. Sementara Ramli, hingga kini belum juga diketahui di mana rimbanya. (pasta)POSMETRO-MEDAN.COM


Baca selengkapnya...

Minggu, 2009 Agustus 02 Hacker Pun Ngeri Bongkar Blog Noordin




Tantangan polisi kepada para peretas lokal untuk membongkar jati diri pemilik blog ‘Nur Din M Top’ tidak langsung diterima begitu saja. Pasalnya, untuk membongkar identitas pemilik blog di layanan Blogger.com milik Google, para hacker musti menjebol data server milik Google, dan malah bisa dijerat dengan pasal-pasal cyber crime di negara yang bersangkutan.




“Hacker juga ngeri dengan tantangan itu. Bila kita masuk ke server mereka (penyedia blog -red) kita malah bisa disangka teroris, dan terancam hukum cybercrime di negara mereka. Sebab, ini kasus teror, bukan kasus main-main,” ujar Dani Firman Syah, pakar keamanan komputer yang pernah menjebol situs KPU pada pemilu 2004.


Sebab, kata Dani, Google juga terikat kontrak dengan pelanggan untuk melindungi pelangganmereka. Jalan terbaik yang harus ditempuh pemerintah, Dani menjelaskan, adalah meminta kepada pengelola blog yang berada di Amerika Serikat, untuk mengungkap jati diri atau nomor Internet Protocol (IP Address) pemilik blog teror tersebut.




“Ini kan bukan kasus perorangan, tapi kasus negara, bahkan Presiden Obama sendiri pasti tak menyetuju aksi teror. Bila Presiden SBY menelepon Obama untuk meminta bantuan mengungkap pemilk blog, pasti akan cepat terungkap,” kata Dani.


Bila nomer IP yang tercatat di server Google sudah bisa diketahui, Dani menambahkan, maka pengusutan akan lebih mudah dilakukan. Kendati pembuat blog menggunakan jasa proxy server untuk menyembunyikan IP addres komputer mereka, menurut Dani, pelakunya akan tetap dapat ditelusuri.


Sayangnya, polisi belum mau melibatkan pihak luar untuk mengusut pemilik blog. “Kita tidak tahu ya (kerjasama dengan asing). Dalam negeri dulu lah, kalau tidak mampu baru minta bantuan,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Sukarna kepada Desy Afrianti dari VIVAnews, Kamis 30 Juli 2009.

Baca selengkapnya...

Perampok Baringkan 20 Korbannya untuk Dilindas




LAGOS-SAGAMU, Bangkapos.com — Sebuah perampokan sadis terjadi di kawasan Lagos-Sagamu Nigeria, Sabtu (1/8). Sebanyak 20 korban perampokan dilindas truk oleh para perampoknya.



Menurut Sunday Sun, Minggu (2/8), insiden itu terjadi ketika sebuah bus mewah berisi 20 penumpang dan sebuah truk dirampok dekat Universitas Babcock. Bus yang sedang menuju ke arah tenggara itu secara tidak sengaja memasuki wilayah kekuasaan sebuah geng bersenjata.


Di sebuah jalan bebas hambatan, bus itu dipaksa berhenti karena jalan itu diblokade dengan pohon-pohon yang ditumbangkan. Lalu para penumpang dipaksa turun dengan todongan senjata. Kemudian para penumpang bus dan awak truk dipaksa berbaring telungkup di badan jalan, setelah semua barang mereka dijarah.


Ketika para perampok menjarah isi bus, sebuah truk trailer dikemudikan dengan kecepatan penuh ke arah para penumpang malang itu. Mereka pun digilas tanpa ampun dan tentu saja tak satupun penumpang selamat.


Komandan Sektor Komisi Keselamatan Jalan Raya Federal di Negara Bagian Ogun, Olu-Mike Olagunju membenarkan adanya kejadian itu. Olagunju menilai insiden itu sangat disayangkan. Ia menjelaskan dari ke-20 korban itu, tujuh di antaranya perempuan.


”Kami tidak mendapati benturan pada bus itu, yang mengindikasikan bahwa kendaraan itu tidak bertabrakan. Kejadian yang paling mungkin adalah perampokan,” katanya.


Olagunju mengatakan komisi saat ini sedang berkampanye untuk menghentikan perjalanan mobil malam hari. ”Sudah kami sampaikan berulang-ulang agar masyarakat menghindari bepergian malam hari. Kalau masyarakat tidak bepergian malam hari, tidak mungkin insiden itu tidak bisa dihindari. Setidaknya pengemudi truk akan melihat orang-orang berbaring di jalan yang putih, sementara pengemudi juga akan bisa menyaksi para perampok beraksi di jalanan,” katanya.dsu/sas


Baca selengkapnya...

TUKERAN LINK YUK

www.aneh81.co.cc

SUBSCRIBE VIA EMAIL

Ingin berlangganan artikel? Masukkan alamat email sobat disini:

DAFTAR TAMU



SITE INFO

100 Blog Indonesia Terbaik Submit Your Site To The Web's Top 50 Search Engines for Free!
 

ABOUT ME